Sedikit dan mohon maaf atas informasi yang lalu, menyangkut soal UN Tidak Pilihan Ganda pada posting yang telah lalu namun kali ini kami memperbaiki informasi tersebut, berbagai siaran media menyatakan Tahun 2015 Soal UN tak ada lagi pilihan Ganda, hal tersebut kiranya tak benar seperti berita yang kami lansir dari web resmi kemdikbud. dikatakan kejelasan informasi yang cukup baik untuk kita ketahui karena menyangkut banyaknya keluhan karena soal bukan pilihan ganda,
Bentuk soal Ujian Nasional 2015 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Standarnya juga masih sama, tetapi tidak menentukan kelulusan.
Bentuk soal Ujian Nasional 2015 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Standarnya juga masih sama, tetapi tidak menentukan kelulusan.
“Semua
(soalnya) masih pilihan ganda baik yang menggunakan kertas maupun yang
menggunakan komputer,” kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kapuspendik Balitbang Kemendikbud) Nizam saat memberikan keterangan
pers di Kemdikbud, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Nizam
menyampaikan hal tersebut menanggapi keresahan publik atas pemberitaan
di media yang menyebutkan bentuk soal UN 2015 tidak lagi menggunakan
pilihan ganda. “Supaya semua kondusif, saya ingin sampaikan UN di 2015
bentuk-bentuk soalnya masih sama dengan tahun 2014, 2013, dan 2012,”
katanya.
Pihaknya
juga meralat jadwal UN untuk jenjang SMP sederajat dari yang diumumkan
sebelumnya yaitu 4-6 Mei 2015 menjadi 4-7 Mei 2015, sedangkan untuk
jenjang SMA sederajat tetap 13-15 April “Dikarenakan untuk SMP ada empat
mata pelajaran. Seluruh persiapan Insya Allah sesuai jadwal,” katanya.
Pada
kesempatan tersebut Nizam menyampaikan, pihaknya baru-baru ini
mendapatkan kunjungan dari delegasi Malaysian Qualifications Agency
(MQA) semacam Badan Standar Nasional Pendidikan plus Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi di Indonesia. Dia mengatakan, MQA selama
beberapa tahun terakhir menggunakan hasil UN untuk seleksi masuk
perguruan tinggi negeri (PTN) di Malaysia dengan bobot 90 persen.
“Anak
Indonesia kalau mau mendaftar di Malaysia cukup menggunakan hasil UN.
Sebanyak 10 persen adalah prestasi seni, olahraga, dan pengalaman
berorganisasi,” katanya.
Nizam mengatakan, selain digunakan oleh kampus di Malaysia, hasil UN juga digunakan sebagai persyaratan masuk PTN di Hongkong.
Nizam
menambahkan, pada tahun ini mulai dirintis UN berbasis komputer secara
daring atau online. Pihaknya telah mengirimkan data sebanyak 862 sekolah
kepada dinas pendidikan provinsi untuk diverifikasi kelayakan. “Soalnya
setara dengan yang berbasis kertas. Model soal pilihan ganda dan
waktunya juga sama,” katanya. sumber kemdikbud