Sejumlah
honorer kategori satu (K1) yang diaudit tujuan tertentu (ATT) maupun
quality assurance (QA) ramai-ramai minta dites dengan honorer kategori
dua (K2). Tuntutan ini disuarakan lantaran mereka merasa tidak ada
kejelasanan nasib sebagai honorer K1.
"Kalau kami tidak bisa diangkat CPNS
lewat K1, lebih baik kami ikut tes K2," kata Jumiyati, salah satu
honorer yang bertandang bersama rekan-rekannya ke Kantor Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB),
Jakarta, Senin (9/9).
Dia menambahkan, seluruh honorer K1 yang
di ATT dan QA merasa tidak jelas lagi nasibnya. Apalagi pemerintah kini
terfokus pada tes honorer K2 dan jalur umum.
"Kami tidak tahu apakah lulus atau
tidak, karena sampai saat ini tidak ada pemberitahuan apa-apa soal hasil
ATT dan QA," terangnya.
Mengenai hal ini, Kabag Humas Badan
Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat mengatakan, pihaknya telah
menyerahkan seluruh hasil ATT termasuk sanggahan pertama dan QA kepada
BKD dan pejabat pembina kepegawaian (PPK). Itu berarti kewenangan PPK
yang mengumumkan ke publik.
"Kami sudah mengimbau untuk mengumumkan
di website atau di kantor BKD. Tapi ternyata, pengumumannya dibuat
tertutup oleh daerah bersangkutan, sehingga wajar bila banyak honorer
yang tidak tahu hasilnya," tandasnya.
Soal keinginan honorer K1 diikutkan tes
K2, lanjut Tumpak, harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Yaitu
honorer K2 yang memenuhi syarat diajukan nama-namanya oleh PPK. "Jadi
tidak boleh mendaftar sendiri, tapi harus diusulkan daerah," pungkasnya.
(esy/jpnn)
0 Comments
Posting Komentar
Mohon tidak berkomentar dengan link aktif, dan kami mohon maaf apabila komentarnya tidak kami setujui atau bahkan kami hapus
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.