Jumat, 31 Oktober 2014

Kartu Indonesia Pintar Hadir Bantuan Siswa Miskin Dihapuskan

BSM atau Bantuan Siswa Miskin akan segera dihapuskan hal ini dengan dasar tumpang tindihnya bantuan, pada pemerintahan Presiden Jokowi akan mencanangkan Kartu Indonesia Pintar yang mana pada program KIP tersebut dianggap lebih komprehensif akan sipenerima bantuan, tidak hanya siswa yang masih bersekolah saja. tidak hanya siswa yang miskin tapi juga yang rentan miskin yang selama ini kurang tersentuh, KIP diyakinkan mampu bekerja dalam bantuan yang lebih baik.
Sebagaimana diketahui Kartu Indonesia Pintar/KIP ini tak akan lama lagi diluncurkan, agar tidak terjadi bertumpuknya program yang sama maka pemerintah lewat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah memaparakan tentang program pendidikan yang sifatnya sosial, dicanangkan untuk bisa mengatasi masalah kemiskinan, dan mengurangi angka putus sekolah serta menjadikan pendidikan agar lebih baik lagi. seperti dikutip dari tribunnews.

Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan menilai selama ini program Bantuan Siswa Miskin (BSM) hanya menjangkau siswa miskin di sekolah. Padahal, kata dia, banyak siswa putus sekolah yang butuh bantuan dan tidak terjangkau BSM.
Kartu Indonesia Pintar Diluncurkan Bantuan Siswa Miskin Dihapuskan

"Dengan adanya KIP (Kartu Indonesia Pintar) ini, mereka yang putus sekolah mau balik lagi ke sekolah, kami berikan bantuan ini nantinya," kata Anies usai melakukan rapat koordinasi di Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Tak hanya itu, ditambahkan Anies, selain siswa miskin, siswa rentan miskin pun akan diberikan bantuan. Sebab selama ini siswa rentan miskin tidak mendapatkan perhatian. Sedangkan mengantisipasti tumpang tindih bantuan, pemerintah kata dia, akan menghapus BSM.
"Nanti dana akan dialirkan melalui KIP," tegasnya. Meski begitu Anies belum dapat menjelaskan mekanisme rinci penyaluran dananya seperti apa. Karena banyak masyarakat di daerah pesisir laut, pegunungan, yang jauh dari kota atau Bank setempat. "Untuk teknisnya masih kita koordinasikan lagi," imbuh Anies.