Senin, 26 Agustus 2019

45 Model Pembelajaran Spektakuler Buku Bacaan Wajib Bagi Guru

45 Model Pembelajaran Spektakuler Buku Bacaan Wajib Bagi Guru
45 Model Pembelajaran Spektakuler Buku Wajib Guru, Masalah yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia saat ini terletak pada empat hal pokok. Yaitu, kurikulum, metodologi pembelajaran, pendanaan, dan reorganisasi kelembagaan. Untuk sementara, kurikulum yang digunakan dianggap mencukupi karena dirumuskan, ditetapkan, dan diberlakukan berkala secara terkoordinasi dari pemerintah pusat yang dalam hal ini Departemen Pendidikan. Meskipun, menuai kritik yang tajam dari berbagai kalangan. Sebab, setiap ganti pemimpin, ganti kurikulum, namun unsur pokok keilmuan yang dipelajari tidak berubah. Kondisi inilah yang menjadi sebab utama terjadinya stagnasi metodologi pembelajaran yang digunakan. Metodologi pembelajaran merupakan ujung tombak dari kurikulum. Jika kurikulum tidak berubah maka metodologi pembelajarannya pun menjadi tetap dan tidak berubah. Padahal, metodologi pembelajaran adalah kunci utama membuka wawasan pengetahuan dan teknologi aplikatif.

Buku 45 Model Pembelajaran Spektakuler  Ilmu pengetahuan dan teknologi aplikatif itu adalah kunci keberlangsungan manusia di masa depan. Hal itu hanya bisa ditempuh dengan cara menciptakan manusia-manusia yang terampil, cekatan, cerdas, kreatif, dan inovatif. Dengan mengandalkan metode pembelajaran yang ada dan digunakan saat ini, itu tidak mungkin terjadi. Sementara itu, untuk soal pendanaan seharusnya juga tidak menjadi masalah lagi karena secara yuridis dan de facto juga ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 4 sebesar 20% dari APBN.1 Dua puluh persen dari APBN itu bukan dana yang kecil, bahkan boleh dikatakan lebih dari cukup untuk membiayai penyelenggaraan proses belajarmengajar di seluruh penjuru negeri. Namun, yang menjadi persoalan pada umumnya adalah kemampuan mengelola dana sebesar itu dengan “benar” dan “tepat”. Hal itu terletak pada aspek manusianya.

Baca juga



Buku ini adalah salah satu bentuk nyata usaha penulis untuk membantu mengurai benang kusut sistem pendidikan di Indonesia dalam hal metodologi pembelajaran. Meskipun hanya terbatas pada metode dan model pembelajaran di lembaga pendidikan yang disebut sekolah, setidaknya diharapkan melalui buku ini ada titik terang bahwa sistem pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Proses pembelajaran di sekolah merupakan proses kependidikan yang terencana, terpadu, dan terkoordinasi secara sistematis dengan standar dan ukuran evaluasi yang jelas dan tegas. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran di sekolah merupakan satu kesatuan utuh yang tidak mungkin bersifat terpisah dan acak.
Kurikulum yang ada harus terhubung secara sistematis dengan metodologi pembelajaran yang digunakan, sedangkan metodologi pembelajarannya pun harus dirumuskan secara teperinci dan detail. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum pada praktiknya selalu terikat dan berhubungan kuat dengan metodologi pembelajaran. Sebagian besar masalah yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia berujung pada dua persoalan utama tersebut, yaitu kurikulum dan metodologi pembelajaran. Kurikulum berfungsi sebagai kompas dalam arti penentu arah jalannya

proses pembelajaran yang akan digunakan. Sementara itu, metodologi pembelajaran adalah ujung tombaknya. Kurikulum tidak mungkin dapat berjalan dengan baik dan benar jika tidak diikuti oleh sistem dan metode pembelajaran yang sistematis dan terpadu. Dari segi material, konsep kurikulum yang berkembang saat ini dirasa sudah cukup untuk dijadikan standar pembelajaran di sekolah setidaknya untuk sementara waktu ini.

Hal ini tidak sama halnya dengan metode pembelajaran yang digunakan. Metode pembelajaran yang berkembang dan dikembangkan di sekolah-sekolah pada umumnya bersifat konvensional dan klasik. Yaitu, guru bercerita, murid mendengar dan mencatat. Guru memberi, murid menerima. Konsep yang demikian memang tidak salah dan juga tidak buruk. Hanya saja cenderung lebih lambat dalam membentuk pengetahuan dalam diri siswa. Siswa hanya dianggap wadah kosong yang harus diisi dengan warna yang sesuai warna dan karakteristik sang guru.

Akibatnya, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang di Indonesia menjadi semakin lambat dan tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Otak siswa lebih banyak diisi dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki guru, bukan objek asli dari ilmu dan pengetahuan semesta itu sendiri. Warna dan kemampuan dasar murid sebagian besar adalah warna dan kemampuan dasar sang guru. Hal ini terjadi di hampir semua aspek, baik dari segi motorik , kognitif , maupun psiko-sosiologisnya (afektif)

Download Buku 45 Model Pembelajaran Spektakuler

Minggu, 30 Juni 2019

Lomba Anugerah Konstitusi Tingkat Nasional Tahun 2019 Bagi Guru

Lomba Anugerah Konstitusi Tingkat Nasional Tahun 2019 Bagi Guru,  Seleksi Naskah Peserta Anugerah Konstitusi Guru PPKn pada jenjang Pendidikan Dasar agar berlangsung secara efektif, efisien, dan akuntabel, maka diperlukan pedoman pelaksanaan kegiatan tersebut. Sejalan dengan itu, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan perlu menyiapkan pedoman Seleksi Naskah Peserta Anugerah Konstitusi Guru PPKn pada jenjang Pendidikan Dasar yang akan digunakan oleh satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, dan Kemendikbud.

Baca juga

E. Persyaratan Peserta
1. Syarat Umum:
Mempunyai kualifikasi Akademik minimal S1/DIV
Guru PPKn SMP atau Guru kelas untuk SD yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) atau bukan ASN/Guru Tetap Yayasan (GTY) serta tidak sedang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah atau sedang dalam proses pengangkatan sebagai kepala sekolah atau sedang dalam transisi alih tugas ke unit kerja lainnya
Mempunyai masa kerja sebagai Guru PPKn SMP dan/atau Guru kelas untuk SD sekurang- kurangnya 3 (tiga) tahun yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan atau Surat Penugasan dari Penyelenggara Pendidikan/Kepala Sekolah dengan melampirkan bukti fisik
Memiliki NUPTK
Aktif melaksanakan tugas pembelajaran PPKn dengan beban mengajar sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka per minggu atau sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk Guru yang mendapat tugas tambahan, yang dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah Belum pernah menjadi juara 1, 2, 3 Anugerah Konstitusi
Belum pernah mengikuti seleksi peserta Anugerah Konstitusi Tingkat Nasional dari Mahkamah Konstitusi selama 2 (dua) tahun terakhir
Tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin atau tidak sedang dalam proses pemeriksaan pelanggaran disiplin (surat keterangan dari Kepala Sekolah) dengan diketahui oleh Kepala
Cabang Dinas/UPTD atau Kepala Dinas Pendidikan.

2. Syarat khusus :
Mengunggah dokumen portofolio dari kinerja 3 (tiga) tahun terakhir seperti tertuang pada lampiran 1.
Mengunggah 1 (satu) jenis karya tulis ilmiah individual 2 (dua) tahun terakhir yang belum pernah diikutsertakan pada seleksi Guru PPKn tingkat nasional atau sejenisnya dengan teknik dan sistematika penulisan seperti tertuang pada lampiran 2 dengan cover seperti lampiran 3
Mengunggah deskripsi evaluasi diri seperti tertuang pada lampiran 4. d. Mengunggah surat pernyataan Belum pernah menjadi juara 1, 2, 3 Anugerah Konstitusi, belum pernah mengikuti seleksi peserta Anugerah Konstitusi Tingkat Nasional dari Mahkamah Konstitusi selama ? (dua) tahun terakhir dan sebagai guru PPKn di SMP. (Lampiran 5)
e. Mengunggah surat pernyatan integritas yang ditandatangani oleh guru yang bersangkutan di atas materai Rp 6000,00 seperti tertuang pada lampiran 6
f. Semua file yang terdiri dari karya tulis ilmiah, portofolio, evaluasi diri dan surat pernyataan diunggah dalam bentuk PDF dan compres melalui program winrar/winzip.
g. Bagi 6 (enam) orang finalis Anugerah Konstitusi wajib mengirimkan karya tulis ilmiah,
portofolio, dan evaluasi diri secara hard copy.
F. Penyelenggaraan Seleksi 1. Jalur Seleksi Seleksi diadakan melalui 2 (dua) jalur yakni: 1) Jalur seleksi di kabupaten/kota
2) Jalur seleksi umum melalui daring
2. Penyelenggaraan Tingkat Kabupaten/Kota dan Seleksi Umum secara Daring
1) Pada tahapan ini setiap kabupaten/kota yang menyelenggarakan seleksi harus mengajukan nominator berdasarkan hasil seleksi, bukan atas dasar penunjukan
2) Peserta yang terpilih melalui kabupaten kota wajib mendaftar secara daring melalui web: www.kesharlindungdikdas.id dan menyerahkan berita acara seleksi serta SK peserta yang masuk nominasi (SK Pemenang/Juara)
3) Bagi kabupaten/kota yang tidak menyelenggarakan seleksi, maka peserta wajib mengikuti
seleksi umum secara daring.
3. Penyelengaaraan Seleksi Naskah Anugerah Konstitusi Tingkat Nasional
1) Peserta seleksi di tingkat nasional terdiri dari nominator hasil seleksi tingkat kabupaten/kota yang menyelenggarakan dan peserta melalui jalur seleksi umum secara daring
2) Peserta yang terpilih melalui kabupaten/kota dan peserta yang lolos tes seleksi umum secara daring wajib mengunggah naskah berupa karya tulis ilmiah, protofolio, dan evaluasi diri
3) Seleksi naskah (portofolio, karya tulis ilmiah dan evaluasi diri)
4) Pengumuman hasil seleksi peserta Anugerah Konstitusi

5) Pengajuan 6 nominator ke Mahkamah Konstitusi G. Mekanisme Penyelenggaraan Mekanisme penyelenggaraan Seleksi Naskah Peserta Anugerah Konstitusi Tingkat Nasional Guru PPKn jenjang Pendidikan Dasar dapat dilihat pada bagan berikut ini: BAGAN 1.1 JALUR SELEKSI DI KABUPATEN/KOTA
PENGAJUAN NOMINATOR KE MAHKAMAH KONSTITUSI

PENILAIAN NASKAH (PORTOFOLIO, KARYA TULIS ILMIAH DAN EVALUASI
5
UNGGAH BERKAS SECARA DARING
4
PENDAFTARAN SECARA DARING
web: www.kesharlindung.pgdikdas.go.id
4
MENGIKUTI SELEKSI DI KABUPATEN/KOTA
5
PENDAFTARAN MELALUI KABUPATEN/KOTA
Sumber: Panitia Seleksi Anugerah Konstitusi Tingkat Nasional
Direktorat PG DIKDAS Tahun 2019
Langkah-langkah seleksi melalui jalur kabupaten/kota sebagai berikut: 1. Peserta melakukan pendaftaran ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/kota
2. Mengikuti seleksi di tingkat kabupaten/kota 3. Bagi peserta yang lolos di tingkat kabupaten/kota wajib mendaftar secara daring ke alamat web: www.kesharlindungdikdas.id
Peserta mengunggah berkas secara daring
Penilaian naskah (portofolio, karya tulis ilmiah dan evaluasi diri)
Pengumuman hasil seleksi peserta Anugerah Konstitusi

Link Download
Pedoman Anugerah Konstitusi Guru Pendidikan Dasar
Pedoman Anugerah Konstitusi Guru Pendidikan Menengah, SMA,SMK dan SLB

Jumat, 30 November 2018

Juknis Penilaian Kinerja Guru Tahun 2018

Juknis Penilaian Kinerja Guru Tahun 2018
Juknis Penilaian Kinerja Guru Tahun 2018, Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 mendefinisikan Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya .

Kinerja guru dibingkai dalam lingkup beban tugas dan tanggungjawabnya, yaitu:
•merencanakan pembelajaran,
•melaksanakan pembelajaran
•menilai hasil pembelajaran
•membimbing dan melatih peserta didik, dan
•melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru.

Baca juga
Juklak Bantuan Pemerintah Untuk Pengembangan Karier Bagi Guru Pendidikan Dasar Melalui Pelatihan Kurikulum 2013

Panduan Penilaian Kinerja Guru Tahun 2018


Kewajiban Guru dalam melaksanakan tugas :
a. merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan pembelajaran/ bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/ bimbingan, serta melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan;
b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
c. bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik Guru, serta nilai agama dan etika; dan
e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Panduan Penyusunan Dokumen Sanitasi Sekolah Tahun 2018

Guru bertanggungjawab menyelesaikan tugas utama dan kewajiban sebagai pendidik sesuai dengan yang dibebankan kepadanya.
Guru berwenang memilih dan menentukan materi, strategi, metode, media pembelajaran/ bimbingan dan alat penilaian/evaluasi dalam melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil pendidikan yang bermutu sesuai dengan kode etik profesi Guru

PK Guru merupakan sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugas utamanya melalui pengukuran terhadap penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerja

Penilaian Kinerja Guru yang sebelumnya lebih bersifat administratif menjadi lebih berorientasi praktis, kuantitatif, dan kualitatif, sehingga diharapkan para guru akan lebih bersemangat untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya.

Guru mempunyai empat jabatan fungsional (Guru Pertama,  Guru Muda, Guru Madya, Guru Utama) . Guru dinilai kinerjanya secara teratur (setiap tahun) melalui Penilaian Kinerja Guru (PK Guru)

DOWNLOAD JUKNIS PKG GURU 2018

Jumat, 18 Mei 2018

Juklak Bantuan Pemerintah Untuk Pengembangan Karier Bagi Guru Pendidikan Dasar Melalui Pelatihan Kurikulum 2013

Juklak Bantuan Pemerintah Untuk Pengembangan Karier Bagi Guru Pendidikan Dasar Melalui Pelatihan Kurikulum 2013
Bantuan Pemerintah Untuk Pengembangan Karier Bagi Guru Pendidikan Dasar Melalui Pelatihan Kurikulum 2013, Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) memberikan fasilitasi pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru dan tenaga kependidikan di 75.967 sekolah sasaran yang akan mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2018/2019. Untuk jenjang pendidikan dasar, pelatihan akan dilakukan untuk 54.493 SD, 14.257 SMP. Pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013 diselenggarakan secara terkoordinasi antara Ditjen GTK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen), Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen GTK dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.

Kegiatan Peningkatan Kompetensi dalam Rangka Pengembangan Karier Bagi Guru Pendidikan Dasar melalui Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan melalui mekanisme pembiayaan bantuan pemerintah kepada sekolah inti. Agar pelaksanaan bantuan pemerintah tersebut sesuai dengan sasaran, perlu adanya perencanaan yang baik dan terintegrasi antara Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Perencanaan tersebut dilakukan mulai dari identifikasi dan verifikasi data sekolah sasaran, usulan Sekolah Inti oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan penetapan Sekolah Inti penerima bantuan pemerintah oleh Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar.

Baca Juga
Panduan Penyusunan Dokumen Sanitasi Sekolah Tahun 2018
Juknis Pengisian Blangko Ijazah Tahun 2018

Tujuan penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Untuk Peningkatan Kompetensi Dalam Rangka Pengembangan Karier Bagi Guru Pendidikan Dasar melalui Pelatihan Kurikulum 2013 adalah sebagai acuan bagi pihak-pihak yang terkait dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan dana Bantuan Pemerintah tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.

Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah adalah sebagai berikut.
1. Memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN);
2. Memiliki surat izin penyelenggaraan pendidikan dan akta notaris pendirian yayasan bagi satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat;
3. Ditetapkan sebagai Sekolah Inti penerima bantuan pemerintah oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar berdasarkan usulan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (dapat diunduh di SIM PKB);
4. Mempunyai rekening yang masih aktif di bank Pemerintah atau bank mitra Pemerintah atas nama Sekolah Inti;
5. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Sekolah Inti.

Bentuk dan Sifat Bantuan Pemerintah
Bantuan pemerintah yang diberikan kepada penerima adalah bantuan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 sebagai bagian dari peningkatan kompetesi dalam rangka pengembangan karier. Adapun bantuan pemerintah ini dalam bentuk uang/dana yang dilakukan melalui mekanisme transfer.
Sifat bantuan pemerintah adalah sebagai berikut.
1. terbatas dan sementara, artinya pemberian bantuan pemerintah ini diberikan berdasarkan kebutuhan, dan tidak berlangsung terus menerus.
2. stimulus, artinya penerima bantuan harus memberikan dukungan untuk keberlangsungan kegiatan pelatihan Kurikulum 2013 sebagai bagian dari peningkatan kompetesi guru Pendidikan dasar dalam rangka pengembangan karier

Download JUKLAK BANPEM DIKDAS 2018

Senin, 19 Februari 2018

Kisi-Kisi Pretest PPGJ 2018 Semua Mata Pelajaran

Kisi-Kisi Pretest PPGJ 2018 Semua Mata Pelajaran
Kisi-Kisi Pretest PPGJ 2018 Semua Mata Pelajaran, Pre Test PPGJ Tahun 2018, Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan akan melakukan pretest, download kisi kisi soal Pretest PPGJ Tahun 2018 ini akan sangat penting sebagai bahan belajar untuk persiapan menghadapi ujian dalam untuk mendapatkan sertifikat pendidik yang tahun lalu sudah dilakukan untuk penjaringan data guru dari kompetensi pedagogik dan profesional.

Kisi-Kisi Pretest PPGJ 2018 Semua Mata Pelajaran ini terdiri dari, capaian pembelajaran dan indikator essensial pada dasar nya semua kisi-kisi PPGJ tiap tahunnya tak berbeda jauh, untuk tahun ini pun hampir mirip,

Baca Juga
Kisi-Kisi Pretest PPG Bagi Guru SD Uji Kompetensi Pengetahuan

Capaian Pembelajaran Lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
  • Pedagogik
    Seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk merencanakan, melaksanakan, menilai dan mengevaluasi pembelajaran
  • Kepribadian
    Seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang membentuk kepribadian guru yang mencerminkan perilaku ahklak mulia,kearifan, dan kewibawaan sehingga menjadi teladan bagi peserta didik.
  • Sosial
    Seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan beradaptasi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali dan masyarakat sekitar.
  • Profesional
    Seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang harus dimiliki, dikuasai, dihayati, dan diaktualisasikan oleh guru.

Sabtu, 17 Februari 2018

Buku Panduan Supervisi Pembelajaran di SD Untuk Kepala Sekolah dan Guru

Buku Panduan Supervisi Pembelajaran di SD Untuk Kepala Sekolah dan Guru
Buku Panduan Supervisi Pembelajaran di SD Untuk Kepala Sekolah dan Guru, supervisi pembelajaran di sekolah dasar, Bila dikaji dari sisi etimologis istilah “supervisi” atau dalam bahasa Inggris “supervision” sering didefinisikan dengan pengawas dan kepalaaan. Sedangkan secara morfologis supervisi terdiri dari dua kata yaitu “super” yang berarti atas atau lebih dan “visi” mempunyai lihat, pandang ,tilik atau awasi. Dengan demikian supervisi dalam pengertian yang sederhana  yaiu melihat, meninjau atau melihat dari atas yang dilakukan oleh atasan (pengawas dan kepala,kepala sekolah) terhadap perwujudan kegiatan pembelajaran. 
Supervisi diartikan sebagai layanan yang bersifat membimbing, memfasilitasi, memotivasi serta menilai guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan profesinya secara efektif.

Pendekatan Supervisi 
Berdasarkan cara bagaimana pengawas dan kepala sekolah bersama guru melakukan perbaikan dan siapa yang lebih dominan di antara keduanya, maka dibedakan tiga macam pendekatan, yaitu direktif, kolaboratif dan non-direktif. 
1. Pendekatan Direktif: Tanggung jawab lebih banyak pada pengawas dan kepala sekolah. 
2. Pendekatan Kolaboratif: Tanggung Jawab terbagi relatif sama antara supervisor dan guru 
3. Pendekatan Non-Direktif: Tanggung jawab lebih banyak pada guru 
Karakteristik dari tiga macam pendekatan supervisi pembelajaran tersebut,

Administrasi Kelas Aplikasi Buat Guru Tahun 2018

Panduan Supervisi Pembelajaran di Sekolah Dasar

Model Supervisi 
Berdasarkan bagaimana cara memahami atau memastikan masalah, darimana datanya diperoleh dan dengan cara apa memperbaikinya, maka dibedakan tiga model supervisi pembelajaran, yaitu model saintifik, model artistik dan model Klinis. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga model supervisi pembelajaran tersebut. 
1.   Model Supervisi Saintifik/Ilmiah 
Menurut Sahertian (2008) model supervisi ilmiah adalah sebuah model supervisi yang digunakan oleh supervisor untuk menjaring data atau informasi dan menilai kinerja kepala sekolah dan guru dengan cara menyebarkan angket. 
Supervisi yang bersifat ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Dilaksanakan secara berencana dan berkelanjutan. b. Sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik tertentu c. Menggunakan instrumen pengumpulan data d. Dapat menjaring data yang obyektif 

 
2. Model Supervisi Artistik 
Model supervisi artistik menuntut seorang supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus berpengetahuan, berketerampilan, dan memiliki sikap arif. Seperti diungkapkan oleh Jasmani dan Mustofa (2013; 31) model supervisi artistik mendasarkan diri pada bekerja untuk orang lain (working for the other), bekerja dengan orang lain (working with the other), dan bekerja melalui orang lain (working through the other). Oleh karena itu, pelaksanaan supervisi tentunya mengandung nilai seni (art). Menurut Sergiovanni model supervisi artistik memiliki beberapa karakteristik, antara lain: 
a. Memerlukan perhatian agar lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara.  
b. Memerlukan tingkat pengetahuan yang cukup.  
c. Mengutamakan sumbangan yang unik dari guru-guru dalam rangka mengembangkan pendidikan bagi generasi muda 
 d. Menuntut untuk memberi perhatian lebih banyak terhadap proses kehidupan  kelas.  
e. Memerlukan suatu kemampuan berkomunikasi yang baik dalam cara mengungkapkan apa yang dimiliki terhadap orang lain yang dapat membuat orang lain menangkap dengan jelas ciri ekspresi yang diungkapkan itu.  
f. Memerlukan kemampuan untuk menafsirkan makna dari peristiwa yang diungkapkan 


Kunjungan Observasi (Observation Visits) 
Pada kegiatan supervisi dalam bentuk kunjungan kelas/observasi guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru lain yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke sekolah lain. Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah: 

Usaha-usaha dan aktivitas guru-peserta didik dalam proses pembelajaran, 
Cara menggunakan media pengajaran, 
Variasi metode, 
Ketepatan penggunaan media dengan materi, 
Ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan 
Reaksi mental para peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Rabu, 06 Desember 2017

Soal Post Tes PKB Guru SD Kelas Atas Persiapan UKG

Soal Post Tes PKB
Soal Post Tes PKB Guru SD Peserta lebih siap dalam menghadapi postes dan UKG, pengembangan keprofesian berkelanjutan atau PKB yang ada pada sim pkb pada semua guru tentu bisa tak memiliki kelompok kompetensi yang sama, nah pada soal post test PKB ini kami lengkapi dengan jawaban bagi guru SD kelas tinggi, 4,5 dan 6 tentunya bisa dijadikan suatu referensi dalam membuat atau belajar dengan soal PKB guna mendapatkan nilaik UKG yang ideal.

Soal Post Tes PKB Guru SD ini kami lengkapi dengan kunci jawaban baik kompetensi profesional maupun pedagogik

Baca juga SIM PKB Cek data guru penerima Tunjangan

Contoh Soal Post Tes PKB Guru SD

Pilihlah jawaban yang benar dengan memilih jawaban A, B, C, atau D!

1. Kemampuan mental umum yang mendasari kemampuannya untuk mengatasi kerumitan kognitif disebut kecerdasan ....
A. Kecerdasan majemuk
B. Kecerdasan umum
C. Bakat
D. Motivasi
2. Berikut ini yang bukan termasuk tahapan kreativitas adalah ….
A. Inkubasi
B. Iluminasi
C. Komunikasi
D. Verifikasi
3. Berikut ini bentuk kata TIDAK BAKU dan BAKU yang sesuai dengan KBBI adalah ….
A. HEMBUS - EMBUS
B. IJAZAH - IJASAH
C. CENGKIH - CENGKEH
D. ABJAD - ABDAT
4. Debit air di kali Asem naik tiga kali lipat akibat curah hujan tinggi beberapa hari ini. Kalimat tersebut termasuk ….
A. Sinonim
B. Homonim
C. Majas
D. Homofon
5. Wanita itu menjadi buah bibir di desanya. Arti kata yang dicetak tebal adalah ….
A. Jadi pembicaraan
B. Sombong
C. Kaya
D. Rendah hati
KelompokKompetensi :  B
BidangKeahlian :  Pedagogik ( no 1-2 ) Profesional ( no 3-5 )
JudulBidangKeahlian : Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran

Pilihlahjawaban yang benardenganmemilihjawaban A, B, C, atau D!

1. Penekanan teori belajar Konstruktivisme yang paling utama pada.....
A. Stimulus dan respon
B. Keunikan sikap individu
C. Perubahan atau proses
D. Pemahaman melalui eksplorasi
2. Guru memberikan semangat belajar pada siswanya yang nilainya selalu dibawah KKMdinamakan...
A. Motivasi instrinsik
B. Motivasi ekstrinsik
C. Perhatian khusus

3. Ibu Maryati memiliki 20 karung beras. Setiap karungnya berisi 5 kilogram. Kemudian, sebanyak 20 kilogram dibeli oleh Pak Burhan dan sisanya dibagi ke 4 anaknya sama banyak. Berapa kilogram masing-masing anak bu Maryati mendapat beras?
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
4. Dewi menabung di sekolah setiap 5 hari sekali, Rina menabung setiap 7 hari sekali, jika mereka menabung bersama pada tanggal 2 september 2017, maka mereka akan menabung bersama lagi pada tanggal ....
A. 7 Oktober 2017
B. 8 Oktober 2017
C. 17 Oktober 2017
D. 27 Oktober 2017

Pilihlah jawaban yang benar dengan memilih jawaban A, B, C, atau D!

1. Pendapat yang menyatakan bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus dengan respon, adalah teori ...
A. Teori Behaviorisme
B. Teori Pengkondisian Pavlov
C. Teori Koneksionisme Thorndike
D.Teori Pengkondisian Skinner
2. Peningkatan belajar secara berangsur-angsur dapat dicapai oleh siswa karena kedekatan asosiasi antara stimulus dan respon adalah teori belajar menurut …
A. Teori Pembiasaan Asosiasi dekat Guthrie
B. Teori Kognitif Sosial Bandura
C. Teori Pengkondisian Pavlov
D. Teori Koneksionisme Thorndike

Pilihlah jawaban yang benar dengan memilih jawaban A, B, C, atau D!

1. Salah satu tugas perkembangan akhir masa kanak-kanak menurut Havighurts adalah ...
A. menggunakan angket untuk mengungkapkan aspek kepribadian peserta didik
B. merancang strategi pembelajaran
C. menbangun sikap hidup sehat
D. memfasilitasi peserta didik belajar
2. Berikut bukan merupakan potensi  yang dimiliki peserta didik adalah …
A. Potensi Fisik
B. Potensi Psikologis
C. Potensi Bakat
D. Potensi Biologis
3. Kemampuan anak dalam berfikir atau bernalar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak, yaitu ...
A. Faktor Intelegensi
B. Faktor Motivasi
C. Faktor Lingkungan Sosial
D. Faktor Biologis
4. Kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan adalah ...
A. kalimat pasif 
B. kalimat aktif
C. kalimat majemuk
D. kalimat tunggal
5. Tahap pemerolehan kata dimulai dari tahap satu kata untuk satu kalimat sampai dengan ucapan telgrafik adalah usia ...
A.  0 – 12 bulan C. 3 – 5 tahun
B.  12 – 24 bulan D. ≤ 5 tahun

DOWNLOAD Soal Post Test PKB SD Kelas Tinggi

Senin, 25 September 2017

Contoh Laporan Akhir Pembekalan PLPG 2017 Lengkap dengan Template

Contoh Laporan Akhir PLPG Lengkap dengan Template Laporan
Contoh Laporan Akhir PLPG atau laporan akhir pelaksanaan pembekalan peserta PLPG untuk sertifikasi guru, laporan ini dibuat pelatihan online di KSG PLPG sertifikasi guru, dalam 4 tahap tugas online yang telah selesai, dengan laporan dan presentasi akhir ini sngat berguna pada saat proses on plpg

Syarat baik pembuatan laporan akhir PLPG
1. Font Times New Roman; 12 pt; Spasi 1,5.
2. Bila telah selesai, silahkan membuat materi tayang (powerpoint) untuk presentasi hari pertama PLPG. Presentasi sesuai kelas pembekalan (10-11 orang) dan akan dinilai oleh instruktur lain.
3. Laporan akhir dan ppt harap dikonsultasikan ke mentornya masing-masing melalui email.
4. Ingat! power point hanya berisi poin-poin penting dengan penjelasan singkat, bukan fulltext laporan.
5. Laporan dijilid dan diberi cover berwarna , logo di cover tidak perlu warna (cukup hitam putih).

Daftar isi
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv

BAB I. SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK 1
A. Ringkasan materi 1
1. Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik 1
2. Teori belajar 2
3. Model model pembelajaran
4. Media Pembelajaran
5. Evaluasi hasil belajar
B. Deskripsikan kemajuan setelah pembekalan
1. Materi yang sudah Anda pahami/kuasai
2. Materi yang belum dapat Anda kuasai
C. Materi esensial yang tidak ada dalam Sumber Belajar
D. Materi yang  tidak esensial dalam Sumber Belajar
E. Masukan-masukan mentor saat kegiatan pembekalan

BAB II. SUMBER BELAJAR BIDANG STUDI
A. Ringkasan materi
B. Deskripsi kemajuan
1. Materi yang sudah Anda pahami/kuasai
2. Materi yang belum dapat Anda pahami/kuasai
C. Materi esensial yang tidak ada dalam Sumber Belajar
D. Materi yang  tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar
E. Kemajuan dalam menyelesauikan Latihan Soal Uraian

BAB III. PENUTUP
A. Ringkasan materi
B. Ringkasan materi
1. pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik,
2. teori belajar,
3. model model pembelajaran,
4. Media Pembelajaran, dan
5. evaluasi hasil belajar.
CATATAN: Khusus untuk guru SD dan TK/PAUD,  Materinya menyesuaikan dengan Sumber Belajar Pedagogik di SD dan TK/PAUD.
C. Diskripsikan kemajuan yang Anda peroleh setelah pembekalan/mentoring:
1. Materi yang sudah Anda pahami/kuasai
2. Materi yang belum dapat Anda kuasai
D. Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda anggap esensial tetapi tidak dijelaskan dalam bagian ini

E. Materi apa saja yang  tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda tidak esensial tetapi dijelaskan dalam bagian ini
F. Masukan-masukan apa saja yang telah diberikan oleh mentor pada saat kegiatan pembekalan/mentoring?
B. Ringkasan materi
1. pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik,
2. teori belajar,
3. model model pembelajaran,
4. Media Pembelajaran, dan
5. evaluasi hasil belajar.
CATATAN: Khusus untuk guru SD dan TK/PAUD,  Materinya menyesuaikan dengan Sumber Belajar Pedagogik di SD dan TK/PAUD.

Baca juga soal UTN PLPG 2017

C. Diskripsikan kemajuan yang Anda peroleh setelah pembekalan/mentoring:
1. Materi yang sudah Anda pahami/kuasai
2. Materi yang belum dapat Anda kuasai
D. Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda anggap esensial tetapi tidak dijelaskan dalam bagian ini
E. Materi apa saja yang  tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda tidak esensial tetapi dijelaskan dalam bagian ini
F. Masukan-masukan apa saja yang telah diberikan oleh mentor pada saat kegiatan pembekalan/mentoring?

BAB II. SUMBER BELAJAR BIDANG STUDI
A. Ringkasan materi (setiap bab)
B. Deskripsikan/uraikan kemajuan yang Anda peroleh selama pembekalan:
1. Materi yang sudah Anda pahami/kuasai.
2. Materi yang belum dapat Anda pahami/kuasai
C. Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda anggap esensial tetapi tidak dijelaskan dalam bagian ini
D. Materi apa saja yang  tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda tidak esensial tetapi dijelaskan dalam bagian ini
E. Kemajuan dalam menyelesauikan Latihan Soal Uraian
1. Soal uraian yang dapat Anda selesaikan sendiri tanpa bantuan mentor
2. Soal uraian yang dapat Anda selesaikan setelah mendapat benatuan mentor.
3. Soal uraian yang mana saja yang masih belum dapat Anda selesaikan dengan baik atau belum sempat dilakukan pembimbingan oleh mentor.

Selengkapnya
Lihat Contoh Laporan PLPG Berikut ini

Minggu, 24 September 2017

Soal UTN PLPG 2017 Pedagogik Lengkap Dengan Kunci Jawaban

Soal UTN PLPG 2017 Kompetensi Pedagogik Plus Kunci Jawaban













PLGP 2017 soal UTN hasil merupakan salah satu penentu yang paling penting, untuk UKG, Ujian tulis nasional/uji tulis nasional PLPG 2017 bagi rekan guru yang sedang menempuh PLPG 2017 tentu saja berbagai latihan harus dilakukan untuk persiapan, soal-soal UTN PLPG 2017 pada pedagogik ini bisa digunakan untuk guru mapel apa saja. baik jenjang SD, SMP, SMA maupun SMK karena pada dasarnya kompetensi pedagogik punya peran yang sama pada materi semua jenjang sekolah.

Contoh SOAL UTN PLPG 2017 sebagai berikut:
PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK
1.        Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….

A.      kemampuan berkomunikasi

B.       Kemampuan untuk memecahkan masalah 

C.       kemampuan berinteraksi

D.      kemampuan untuk mengintegrasikan diri

2.        Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam perkembangan peserta didik. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah.....

A.      inspirasi

B.       budaya

C.       inspirasi

D.      pengasuhan dan lingkungan 

3.        Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia

A.      0 - 2 tahun

B.       2 -- 7 tahun

C.       7 -- 11/12 tahun

D.      11/12/ -- 14/15 tahun

4.        Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan

A.      Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)

B.       Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)

C.      Dominasi pengamatan bersifat egosentris

D.      Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)

 SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL PESERTA DIDIK

5.        Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….

A.      Kognitif

B.       Sosial

C.      Emosional

D.      Moral

6.        Seorang peserta mampu mengendalikan diri dengan baik dalam berbagai situasi dan mampu mampu menjalin kerjasama yang baik dengan teman-temannya, dan mampu memposisikan diri di lingkungan dengan baik.

Peserta didik tersebut memiliki kecerdasan…

A.      Moral

B.       spiritual

C.      Sosial emosional

D.      Kognitif

7.        Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesmpatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.

Peserta didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan

A.      sosial-emosional

B.       kognitif

C.       moral

D.      spritual
Selengkapnya