Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PAN-RB) Azwar Abubakar menegaskan, penentuan lulus tidaknya hasil tes
CPNS kategori tenaga honorer K2 itu berdasarkan beberapa hal. Yakni, Passing Grade (nilai ambang batas) dan masa pengabdian honorer tersebut.
“Passing Grade ditetapkan Kementerian PAN-RB atas pertimbangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dengan memperhatikan pendapat Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri. Namun kelulusan tetap mempertimbangkan masa pengabdian tenaga honorer yang bersangkutan,” kata Menteri PAN-RB Azwar Abubakar melansir laman Sekretariat Kabinet, Liputan 6.com Selasa (4/2/2014).
Azwar menegaskan, dalam penetapan kelulusan memiliki beberapa pertimbangan, atau kebijakan afirmasi oleh Kementerian PAN-RB, seperti masa kerja dan usia.
Namun penentuan kelulusan juga melihat kebutuhan pegawai dalam formasi jabatan yang akan diisi. Bidang tugas dan wilayah penugasan dari tenaga honorer itu sendiri juga menjadi pertimbangan. “Meskipun mendapat perlakuan khusus, tapi kualitas tidak boleh dikesampingkan,” tegas Azwar.
Menurut Menteri PAN-RB, pengangkatan tenaga honorer K2 menjadi CPNS sangat diprioritaskan untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, tenaga penyuluh, serta tenaga teknis/administrasi tertentu.
Selain itu, pengangkatan ini disesuaikan dengan kebutuhan instansi dan kemampuan keuangan negara sampai dengan tahun anggaran 2014.
Dijelaskan Azwar, jumlah tenaga honorer K-II yang mengikuti tes CPNS tercatat sebanyak 605.170 orang. Dari jumlah itu, 254.774 atau 42% diantaranya merupakan tenaga pendidik. Adapun tenaga kesehatan sebanyak 17.124 orang, tenaga penyuluh ada 5.585 orang, dan 327.696 orang, atau 54% merupakan tenaga teknis/administrasi.
Dia menyebutkan, dari berbagai masukan dan aspirasi daerah, yang paling banyak dibutuhkan daerah adalah tenaga kependidikan. “Karena itu kami mengalokasikan antara 40%-50% yang akan diterima menjadi CPNS,” tambah Azwar.
Menteri PAN-RB menegaskan, pengangkatan tenaga honorer K2 ini sejalan dengan ketentuan-ketentuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno menambahkan, dari total formasi tenaga honorer kategori I berjumlah 32.819 orang, yang telah diajukan pengusulan Nomor Identitas Pegawai (NIP)-nya ke BKN berjumlah 31.736 orang.
Dari jumlah tersebut, yang telah ditetapkan NIP-nya berjumlah 30.233 orang, dan tengah diselesaikan berjumlah 1.503 orang. Ada pun sisa formasi yang tidak diajukan oleh instansi pemerintah berjumlah 1.083 orang
“Passing Grade ditetapkan Kementerian PAN-RB atas pertimbangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dengan memperhatikan pendapat Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri. Namun kelulusan tetap mempertimbangkan masa pengabdian tenaga honorer yang bersangkutan,” kata Menteri PAN-RB Azwar Abubakar melansir laman Sekretariat Kabinet, Liputan 6.com Selasa (4/2/2014).
Azwar menegaskan, dalam penetapan kelulusan memiliki beberapa pertimbangan, atau kebijakan afirmasi oleh Kementerian PAN-RB, seperti masa kerja dan usia.
Namun penentuan kelulusan juga melihat kebutuhan pegawai dalam formasi jabatan yang akan diisi. Bidang tugas dan wilayah penugasan dari tenaga honorer itu sendiri juga menjadi pertimbangan. “Meskipun mendapat perlakuan khusus, tapi kualitas tidak boleh dikesampingkan,” tegas Azwar.
Menurut Menteri PAN-RB, pengangkatan tenaga honorer K2 menjadi CPNS sangat diprioritaskan untuk tenaga guru, tenaga kesehatan, tenaga penyuluh, serta tenaga teknis/administrasi tertentu.
Selain itu, pengangkatan ini disesuaikan dengan kebutuhan instansi dan kemampuan keuangan negara sampai dengan tahun anggaran 2014.
Dijelaskan Azwar, jumlah tenaga honorer K-II yang mengikuti tes CPNS tercatat sebanyak 605.170 orang. Dari jumlah itu, 254.774 atau 42% diantaranya merupakan tenaga pendidik. Adapun tenaga kesehatan sebanyak 17.124 orang, tenaga penyuluh ada 5.585 orang, dan 327.696 orang, atau 54% merupakan tenaga teknis/administrasi.
Dia menyebutkan, dari berbagai masukan dan aspirasi daerah, yang paling banyak dibutuhkan daerah adalah tenaga kependidikan. “Karena itu kami mengalokasikan antara 40%-50% yang akan diterima menjadi CPNS,” tambah Azwar.
Menteri PAN-RB menegaskan, pengangkatan tenaga honorer K2 ini sejalan dengan ketentuan-ketentuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Sutrisno menambahkan, dari total formasi tenaga honorer kategori I berjumlah 32.819 orang, yang telah diajukan pengusulan Nomor Identitas Pegawai (NIP)-nya ke BKN berjumlah 31.736 orang.
Dari jumlah tersebut, yang telah ditetapkan NIP-nya berjumlah 30.233 orang, dan tengah diselesaikan berjumlah 1.503 orang. Ada pun sisa formasi yang tidak diajukan oleh instansi pemerintah berjumlah 1.083 orang
0 Comments
Posting Komentar
Mohon tidak berkomentar dengan link aktif, dan kami mohon maaf apabila komentarnya tidak kami setujui atau bahkan kami hapus
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.