JAKARTA - Ketua Umum Pengurus
Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB-PGRI), Sulistyo mengaku
kecewa karena usulan agar APBN Perubahan 2013 mengalokasikan subsidi
pada guru-guru honor tidak digubris pemerintah.
Namun, anggota DPR RI asal Jawa Tengah itu belum menyerah dan tetap akan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memperhatikan nasib guru-guru honor se Indonesia. hal ini akan disampaikannya saat SBY membuka Kongres ke-21 PGRI pada 1 Juli 2013 nanti.
Dikatakan Sulistyo, PGRI berharap dalam APBN Perubahan 2013 pemerintah mengalokasikan subsidi untuk guru honor, tapi nyatanya tidak muncul. PGRI mengusulkan setiap guru honor yang jumlahnya sekitar 1 juta orang disubsidi sebesar Rp 500 ribu setiap bulan, artinya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 6 triliun.
"Tapi ternyata usulan ini gak masuk lagi. Bayangkan guru-guru honor hanya dapat gaji 200-300 ribu menjelang lebaran, tidak ada kompensasi tidak ada subsidi. Padahal, Presiden sudah menginstruksikan agar usulan ini ditindaklanjuti Kementerian saat pertemuan di Centul, tapi tidak ada progressnya," ujar Sulistyo dikonfirmasi JPNN.COM di Jakarta, Kamis (20/6).
Menurut Sulistyo, masalah itu hanya sebagian dari isu aktua persoalan guru yang akan dibahas dalam Kongres ke-21 PGRI yang akan berlangsung di Gelora Bung Karko (GBK) pada 1-5 Juli 2013 nanti. Saat itu akan hadir sekitar 10 ribu guru dari seluruh Indonesia.
"Dalam Kongres itu kami juga akan melakukan perubahan AD/ART, sehingga PGRI bisa menjadi organisasi profesi yang dikehendaki Undang-undang. Kita akan sederhanakan kode etik sebagai evalusasi sejak diberlakukan Januari 2013 lalu," ujarnya.(fat/jpnn)
Namun, anggota DPR RI asal Jawa Tengah itu belum menyerah dan tetap akan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memperhatikan nasib guru-guru honor se Indonesia. hal ini akan disampaikannya saat SBY membuka Kongres ke-21 PGRI pada 1 Juli 2013 nanti.
Dikatakan Sulistyo, PGRI berharap dalam APBN Perubahan 2013 pemerintah mengalokasikan subsidi untuk guru honor, tapi nyatanya tidak muncul. PGRI mengusulkan setiap guru honor yang jumlahnya sekitar 1 juta orang disubsidi sebesar Rp 500 ribu setiap bulan, artinya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 6 triliun.
"Tapi ternyata usulan ini gak masuk lagi. Bayangkan guru-guru honor hanya dapat gaji 200-300 ribu menjelang lebaran, tidak ada kompensasi tidak ada subsidi. Padahal, Presiden sudah menginstruksikan agar usulan ini ditindaklanjuti Kementerian saat pertemuan di Centul, tapi tidak ada progressnya," ujar Sulistyo dikonfirmasi JPNN.COM di Jakarta, Kamis (20/6).
Menurut Sulistyo, masalah itu hanya sebagian dari isu aktua persoalan guru yang akan dibahas dalam Kongres ke-21 PGRI yang akan berlangsung di Gelora Bung Karko (GBK) pada 1-5 Juli 2013 nanti. Saat itu akan hadir sekitar 10 ribu guru dari seluruh Indonesia.
"Dalam Kongres itu kami juga akan melakukan perubahan AD/ART, sehingga PGRI bisa menjadi organisasi profesi yang dikehendaki Undang-undang. Kita akan sederhanakan kode etik sebagai evalusasi sejak diberlakukan Januari 2013 lalu," ujarnya.(fat/jpnn)
0 Comments
Posting Komentar
Mohon tidak berkomentar dengan link aktif, dan kami mohon maaf apabila komentarnya tidak kami setujui atau bahkan kami hapus
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.