Yah, Semoga sampai kepada yang berhak dan jangan lupa pengawasannya diperketat, apalagi ada oknum-oknum guru nakal yang ngaku-ngaku miskin hasilnya ya dana amblas, siswa nanti dulu miskinnya.
Jakarta --- Terkait dengan prinsip pendidikan untuk semua (education for all)
dan amanat UUD 1945 pasal 31, Pemerintah memberikan perhatian serius
kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin. Perhatian lebih
kepada siswa-siswa dari keluarga miskin diharapkan dapat menurunkan
angka putus sekolah dan menjadi elevator sosial bagi mereka, ujar
Mendikbud Mohammad Nuh. "Yang harus kita beri perhatian lebih adalah
anak-anak dari 20% termiskin, karena angka
drop-out cukup tinggi,
dan angka melanjutkan sekolah masih kurang," kata Menteri Nuh di
hadapan sejumlah wartawan, di ruang kerjanya, hari ini Kamis (2/5/2013).
Salah satu bentuk perhatian pemerintah
adalah dengan memberikan bantuan berupa beasiswa siswa miskin (BSM),
yang pada tahun pelajaran 2013/2014 akan dinaikkan unit-cost-nya.
Mantan Menkominfo tersebut menjelaskan bahwa BSM untuk siswa SD,
dinaikkan dari Rp. 360.000 per bulan menjadi Rp. 450.000, sedangkan
untuk siswa SMP naik dari Rp. 550.000 menjadi Rp. 750.000. "Kalau untuk
siswa SMA/SMK sudah dirasa cukup yaitu 1 juta," ujarnya menambahkan.
Selain itu, menurut Mendikbud, mulai
tahun pelajaran 2013/2014 Pemerintah memulai program Pendidikan Menengah
Universal (PMU) yang ditandai dengan pemberian bantuan operasional
sekolah (BOS) untuk sekolah menengah. Dengan program PMU tersebut
diharapkan angka partisipasi peserta didik di jenjang pendidikan
menengah dapat naik signifikan. Sedangkan pada jenjang pendidikan
tinggi, Kemdikbud memiliki program Bidikmisi yang memberi kesempatan
mahasiswa miskin untuk mengenyam pendidikan tinggi baik di perguruan
tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS).
Menteri Nuh menjelaskan bahwa dari tahun
ke tahun angka partisipasi peserta didik dari keluarga miskin sudah
meningkat, namun Pemerintah terus berupaya menaikkan angka tersebut demi
perbaikan taraf hidup mereka nantinya. Tahun 2011 sudah ada peningkatan
dimana siswa miskin yang kuliah di perguran tinggi naik dari 1,1%
menjadi 3,45%. "Namun itu belum cukup, kita gelontor terus agar mereka
bisa menikmati pendidikan," kata Mantan Rektor ITS tersebut. (NW)
Sumber : http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/1301
0 Comments
Posting Komentar
Mohon tidak berkomentar dengan link aktif, dan kami mohon maaf apabila komentarnya tidak kami setujui atau bahkan kami hapus
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.