Kamis, 30 April 2015

Guru Gaptek Kendala Dalam Kemajuan Pendidikan

Rencana pemerintah pada Dunia Pendidikan dalam penerapan ICT (Information Communications Technology)diyakini bakal menemui kendala yang cukup berat pasalnya selain fasilitas yang minim daerah geografis yang tak bersahabat belum lagi masalah SDM pendidik itu sendiri Guru tingkat SD hingga SMA masih di angka 20 persen. Hal itu diungkapkan oleh pengamat pendidikan dari Paramadina Public Policy Institute, Totok A. Soefijanto. yang kami kutip dari merdeka.com.

"Penggunaan ICT di sekolah masih sekitar di angka 20 persen. Di level SD yang masih sedikit. Dan itu pun masih di pulau Jawa dan Sumatera. Kawasan Indonesia Timur (KIT) belum," ujarnya saat ditemui Merdeka.com seusai acara "Media Briefing, Indonesia Education Roundtable" hasil kerjasama Microsoft dan Paramadina Institute for Education Reform.

Guru Gaptek Kendala Dalam Kemajuan Pendidikan
Beliau juga melanjutkan rendahnya penerapan ICT selain minim sarana dan prasarana dalam hal ini fasilitas yang dimiliki sekolah ditambah lagi tenaga pengajar yang masih banyak yang belum mengerti tekhnologi.

"Penggunaan teknologi bukannya tanpa kendala juga. Justru ini juga perlu diperhatikan, yakni soal guru. Masalahnya, berdasarkan hasil survey, ketika guru tidak mengerti mengoperasikan teknologi ajar, maka seringnya guru itu malas menggunakan teknologi itu. Akhirnya, karena malas menggunakan teknologi, yang ada teknologi yang bisa memudahkan mengajar, justru dia simpan di lemari," jelas Totok.
 [Lihat Guru Wajib Melek TIK]

Guru Gaptek Kendala Dalam Kemajuan Pendidikan
Dengan hal tersebut sudah saatnya para guru melek tekhnologi agar penggunaan ICT Pendidikan di Indonesia bisa berkembang lebih baik lagi.
Dengan pelan-pelan saja bagi para guru belajar memulainya semisal  Belajar pakai microsoft word, Excel, dan lain sebagainya. yakin ketika sudah ada niat dan terus belajar, para guru akan semakin excited mempelajarinya

0 Comments

Posting Komentar

Mohon tidak berkomentar dengan link aktif, dan kami mohon maaf apabila komentarnya tidak kami setujui atau bahkan kami hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.