Jumat, 18 Oktober 2013

Wow, Ada Sekolah yang Bayarnya Pakai Sayur

Ini adalah salah satu kreasi anak bangsa juga demi memajukan pendidikan disegen lini perekonomian masyarakat terutama pada ekonomi masyarakat kita yang menengah kebawah.
Sekolah dibayar dengan sayur  kiranya sangat cocok di pedesaan namun berbeda kepada rekan kita Muhamman Farid yang tinggal di banyuwangi, ide kreatifnya sungguh menjadi daya magis tersendiri bagi daerah lain untuk kondisi keadaan masyarakatnya yang tak jauh berbeda.
seperti berita yang dilansir dari okezone.com tentang Muhammad Farid dengan Sekolah sayurnya bagaimana siswa Tak punya uang untuk membayar sekolah, pakai saja sayur. Hah, sayur? Yup, sekolah bagi mereka yang kurang mampu ini membolehkan muridnya membayar pakai sayur mayur. Wah..Enggak punya ruang kelas dan bangku. Muhammad Farid mengawali ceritanya ketika membangun "sekolah sayur" ini. Farid mulanya hanya membangun aula, sebuah langgar alias musala kecil, serta satu sanggar.

Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards 2010 "Sayur untuk Sekolah" dari Banyuwangi ini membangun saung-saungnya dari kayu ala kadarnya. Dia membebaskan para siswa untuk belajar di mana saja.

Seragam saja, hanya satu setel. Itu pun dipakai pada Senin dan Selasa. Selain dua hari itu, baju yang dikenakan para siswa ini bebas. Farid pun tak mewajibkan muridnya memakai sepatu jikalau memang tak punya.

"Untuk membangun karakter kepemimpinan, mencoba hal-hal yang baru, bebas sesuai dengan kemauannya supaya enjoy," katanya saat ditanya mengapa membangun sekolah ini, ketika dijumpai dalam acara Satu Indonesia Awards 2013, di Jakarta,
Yang lebih mencengangkan, murid yang dididiknya di sekolah alam di angkatannya bisa mengecap tiga bahasa! Keren kan. Selain bahasa Indonesia tentunya, mereka bisa berbahasa Inggris, Mandarin, dan Arab.

"Saya berharap sekolah sayur ini diminati masyarakat," tuturnya singkat.

Asyik kan? Ayo, hai anak muda, tunjukkan kepedulian dan kreativitasmu.
Semoga bermanfaat 

0 Comments

Posting Komentar

Mohon tidak berkomentar dengan link aktif, dan kami mohon maaf apabila komentarnya tidak kami setujui atau bahkan kami hapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.